Kamis, 22 Desember 2011

Sepucuk Surat Untuk Jendral

Karena selalu terbayang oleh kami Saat kita masih berseragam putih/abu2, sungguh saat seakan2 kita menguasai dunia, menjalani kehidupan dan menghadapi rintangan selalu dengan ceria dan penuh semangat. Saat itu keakraban kita pun seakan tak kan pernah lekang oleh oleh zaman dan waktu. Dengan tampanmu yang culun  dan mental yang tersembunyi di balik tampan mu itu, disanalah kami mulai mengenal dirimu, saat itu kami tak menyangka dengan tranformasi sikapmu yang begitu cepat, bagaimana tidak,?.. beragam kegiatan kamipun engkau mulai jelajahi, walau masih dengan tangan yang kaku kau mulai berani memasukkan bola merah itu ke keranjang, Dan ketika kau terinfeksi virus bola merah itu tak segan2 dulunya kau mengasikkan diri dilapang basket walaupun guru sudah mulai memberi materi dikelas,…!!! 
Ingatkah kah enggkau kawan bagaimana asiknya saat dulu Kita bermain basket dengan seragam putih/abu2 hingga basah kuyub bermandi keringat., seusai bermain kita bersama-sama menikmati seteguk minuman pelepas dahaga di kantin belakang kelas IPS,. , dengan keringat yang masih bercucuran membasahi siputih dan abu2 itu kita merapatkan barisan di kolam tempat berwudhu hanya sekedar untuk membasuh wajah dan membasahi rambut dan mengeringkannya dengan alternative seadanya., memang gilaa,..!!! tapi itulah cara kita dulu menikmati hidup.

Taukah kamu bahwa kami pasti sangat merindukanmu? Menginginkanmu seperti dahulu saat kita bersenda gurau bersama? Membawa kenangan keujung dunia, seakan kitalah yang paling bahagia di dunia ini? Walau kini kami masih dalam jejak-jejak mimpi.
Melihatmu berseragam loreng membuat kami tertegun dan haru dalam bathin, karena kami sungguh tahu bahwa itulah yang kau perjuangkan setelah kita bersama harus melepas seragam putih abu2 yang penuh kenangan manis itu. Semoga saja kaw jadi bintara bertopi baja yang berkarir dan taat pada kode2 etik satuanmu., dan kami selalu mendoakan supaya kelak kw jadi jendral tua yang mengukir prestasi yang gemilang sepanjang sepak terjangmu di militer.

Dan yang perlu kau inggat bahwa kaulah orang pertama dari kami yang telah mampu melukis nyata jejak-jejak mimpi, dan kini kau bisa mencicipi hasil keringatmu sendiri tanpa lagi harus menadah tangan menunggu belas kasihan orang tua.
    Kami hanya ingin menitip doa  supaya kami pun bisa melukis nyata jejak-jejak mimpi kami.,????.,

Wassalam..,!!!
                                                             Written by : Ryanda Saputra Mz
                         lamnyong, 19 Desember 2011
         Pukul 15:44 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar