Kamis, 22 November 2012

Mimpi Ibu di hari ulang tahunku Yang ke-21 th

>>

Duhai ibu…

21 tahun silam yang lalu tepatnya 23 november 1991 sungguh…saat2 kehadiranku…begitu menggetarkan tiap sudut hati mu.

Getaran bahagia yg tak pernah sanggup teruraikan lisan…bercampur rasa bimbang yg tak mungkin terlukiskan pena.

 

Engkau  bahagia…sebab begitu engkau sadari, diriku bukan hanya penyejuk matamu, tak semata belahan jantungmu….Akan tetapi, aku adalah “karunia terindah” dari Zat Yg Maha Pengasih; Pengatur langit & bumi, Yang telah membingkai teka-teki rezeki setiap makhluk ciptaanNya.

 

Yah, bukankah berjuta manusia di dataran bumi ini amat merindukan putra/putri terbaik nan saleh dan salehah?… namun sekali lagi… taqdir tlah tercatat abadi di sisiNya puluhan ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.

 

Dan engkau bimbang…karna pada saat yg sama, aku tak sekadar anugrah Ilahi, tak hanya penghibur di kala sepi, penghapus kepenatan di saat lelah…

 

Aku  adalah titipan Ilahi…aku adalah “amanah” yg akan menanti tanggung-jawabmu demikan besar di Hari Perhitungan kelak… yg kadang membuat dadamu tersesak… nafasmu tersentak.

 

Lantaran itu, bukanlah hal yg mustahil, jika pertanyaan2 itu slalu muncul terbias di benakmu…di setiap detak waktu kan terus hadir membayangimu…

 

Namun apa yg terjadi,…kini sepertinya lisan ini hanya bisa terbujur kaku, lumpuh ‘tuk mengurai jawaban ‘tak pasti atas pertanyaan2 yg amat men-syak-kan fikirmu itu…

 

Duhai ibuku…

Aku sangat sadar….. atas mimpi besarmu itu …. mampukah aku menjadi anak yg shaleh?………..Dimana anak yang selalu tegar, terus melangkah maju…tidak pernah  menghiraukan perihnya ucapan orang2 jahil, sakitnya tudingan manusia2 tak berilmu!…akan tetapi terus bersabar atas kezaliman mereka , tetap yakin akan setiap janji2 Allah…sebab dari situ-lah salah satu arah ‘kan datangnya hembusan “berita gembira” dariNya!…Anggap sajalah sebagai bunga2 perjuangan yg sedang bermekaran…halau sajalah duri2 itu…dan jangan pernah jadi lemah karenanya! 

 

Agar nantinya aku ‘kan mengantarmu kedalam SurgaNya…? dan bukan menyeretmu kepada murkaNya. Agar kelak aku membuatmu tersenyum bahagia, bukan tertangis kecewa.

 

Cakapnya kedua tangan hangatmu telah membingkai pribadiku dengan butiran2 mutiara iman?…dan semoga saja kelak aku kan fasih mendo’akanku saat engkau terbaring di alam sana.

 

Ibu…. Dengarkanlah aku…

Anakmu sekarang yang tepat diusianya  genap 21 tahun ini perlahan namun pasti akan terus mencoba melukiskan dengan nyata atas mimpi besarmu itu…….… kini anakmu ini  bertekad untuk hijrah ke kehidupan yang jauh lebih berkualitas, agar mimpi2 dan pertanyaan2 yang selalu mennyesak dadamu, menyentakkan nafasmu dan fikirmu itu dapat terjawab dengan indah di saat enggkau beristirahat di alam sana.., amiinnn. !!!

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar